Sholat Sebagai Terapi Penguat Tulang

Didalam tubuh manusia, tulang akan selalu melewati dua tahapan yang berurutan secara berkesinambungan. Kedua tahapan tersebut adalah tahapan pertumbuhan dan tahapan pengeroposan.

Keaftifan dan Kekuatan tulang secara umum tergantung pada kekuatan tekanan dan tarikan yang diperankan oleh otot-otot dan urat-urat ketika ia meregang dan mengendur. Hal ini disebabkan, otot dan urat ini menempel dan melekat di tulang.

Akir-akhir ditemukan bahwa didalam tulang terdapat aliran listrik yang mempunyai dua kutub berbeda yang berpengaruh terhadap pembagian tugas sel-sel tulang. Tentunya sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, yaitu sel pertumbuhan dan sel pengeroposan. Disamping juga berfungsi dalam mengarahkan aktifitas sel-sel ini.

Aliran listrik ini akan berkurang dan tulang akan kehilangan materi-materi zat yang membentuknya sehingga tulang akan mengecil dan melemah, ketika seseorang berada dalam kondisi lengah atau istirahat. Artinya dalam keadaan banyak bermalasan atau berdiam, maka tulang akan menjadi kecil dan melemah.

Tulang menjadi kuat dengan latihan, tulang juga akan menjadi kuat jika dilatih dengan olahraga rutin. Penelitian menunjukkan, para wanita dan pria muda yang rutin berolahraga ternyata memiliki tulang dengan tingkat kepadatan yang lebih tinggi. Rutin berolahraga juga penting untuk mencegah pengeroposan tulang yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Tapi, tak semua jenis olahraga memiliki fungsi yang sama. Jenis olahraga yang paling tepat untuk kesehatan tulang adalah olahraga weight-bearing, yaitu olahraga yang sifatnya membuat Anda 'melawan' gravitasi. Jenis olahraga ini bermanfaat untuk memberi beban pada tulang yang diperlukan untuk mendorong perkembangan tulang yang kuat dan sehat. Bukankah sholat itu sebahagian besar gerakannya adalah gerakan-gerakan yang melawan gravitasi bumi?

Dengan demikian tidak diragukan lagi sholat menjadi komponen penguat tulang. Sehingga membuat tulang menjadi kuat dan sehat. Kita bisa perhatikan pada masyarakat muslim yang senantiasa menjaga sholatnya, hampir tidak ditemukan  adanya pembengkokan punggung yang sering terjadi seiring dengan ebrtambahnya usia.

Seorang dokter forensic yaitu  dokter spesialis orthopedic (dokter tulang) terkenal asal Prancis, suatu saat kala ia berlibur ke Mesir. Di sela-sela kunjungannya di antara mesjid-mesjid Mesir, ia menemukan praktik pengobatan baru untuk penyakit-penyakit punggung.

Resep (terapi) sakit punggung yang diajukan adalah dengan cara melakukan gerakan-gerakan shalat lima kali sehari. Pasalnya, aktivitas sujud dan ruku’ adalah gerakan-gerakan yang berfungsi untuk memperkuat tulang punggung, dan berguna untuk melemaskan tulang belakang (sumsum).


Dari berbagai sumber