Sholat sunnah qabliyah subuh
termasuk dalam sholat sunnah rawatib. Disebut juga dengan shalat sunnah fajar adalah
ibadah sunnah yang memiliki ganjaran yang sangat besar bagi yang melakukan dan
mengistiqomahkannya.
Sholat sunnah yang merupakan salah satu sholat sunnah yg sering dilakukan
oleh Rasululloh SAW.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun
yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah
subuh.” (HR Bukhari 1093 dan Muslim 1191)
Apa sebenarnya keutamaan
sholat sunnah ini sehingga Rasululloh SAW tidak pernah alpa untuk
mendirikannya.?
Aisyah RA meriwayatkan dari
Nabi SAW, beliau bersabda: "Dua rakaat (sebelum) fajar (shalat subuh)
lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya." (HR. Muslim dan Tirmidzi)
“Sungguh dua raka’at itu
(sebelum Shubuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.” (HR Muslim)
Subhanalloh, begitu besarnya
keutamaan sholat sunnah qabliyah Subuh ini sehingga Rasululloh SAW sendiri
menyatakan bahwa dunia dan seluruh isinya tidak ada apa2nya dibandingkan sholat
sunnah ini!
Lalu, bagaimana cara
mendirikannya?
Tidak sulit! Sebelum sholat
Subuh, anda cukup dirikan 2 raka’at sholat sunnah, maka anda sudah mendirikan
sholat sunnah Subuh.
Shalat sunnah fajar boleh
diqadha'nya pelaksanaanya ke waktu ba'da subuh. Sunnah Fajar dapat dilaksanakan
setelah shalat subuh, atau bahkan setelah matahari terbit. Dalam sebuah riwayat
disebutkan, Dari Qais bin Umar ra, bahwa ia keliuar untuk melaksanakan shalat
subuh dan di Masjid ia mendapatkan Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat
subuh, sedang ia sendiri belum mengerjakan dua rakaat suunah fajar. Ia pun
langsung mengerjakan shalat subuh bersama Rasulullah SAW. Kemudian setelah
selesai, ia berdiri lagi dan mengerjakan shalat sunnah fajar dua rakaat.
Rasulullah SAW pun berjalan mendekatinya dan bertanya, 'Shalat apakah yang
dilakukannya tadi?' Ia menjawab, 'Mengqadha' shalat sunnah fajar.' Rasulullah
SAW diam saja dan tidak memberikan teguran sesuatu pun.” (HR. Ahmad, Ibnu
Khuzaimah & Ibnu Hibban).
Dari berbagai sumber